Awalnya, demonstrasi ini berjalan tertib, tetapi karena merasa tidak mendapat perhatian dari pihak BP Batam, suasana berubah menjadi ricuh.
Ketegangan mulai terasa sekitar pukul 12.00 WIB ketika massa mulai melakukan tindakan anarkis dengan melempari kantor BP Batam dan merusak sejumlah tempat di sekitarnya.

Beberapa jendela kantor BP Batam bahkan hancur akibat lemparan dari massa yang semakin beringas. Petugas keamanan merespons dengan menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan tersebut.
Aksi demonstrasi ini melibatkan massa dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Barat, Jambi, Jakarta, dan Karimun, yang bergabung dengan warga Melayu setempat.
Kericuhan ini diduga bermula dari ketidakpuasan massa yang telah menunggu sejak pagi hari dan tidak mendapatkan respons dari kepala BP Batam.

Warga mulai memanggil Tim Terpadu dan Aparat untuk mundur, sambil melempari batu dan merusak gedung BP Batam.
Hingga saat berita ini ditayangkan, massa demonstrasi masih berkumpul di depan Kantor BP Batam, menunjukkan ketegangan yang belum reda.(Sar)
Editor: Sarwanto