Anggota DPRD Batam Soroti Proses PPDB

Batam, Berita53 views

wahanaindonews.com, Batam – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK di Kepulauan Riau (Kepri) telah memasuki tahap pendaftaran ulang. Di Kota Batam, banyak calon peserta didik yang tereliminasi dalam seleksi PPDB sekolah negeri, menimbulkan kekhawatiran di kalangan wali murid.

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Muhammad Mustofa, menyebut bahwa proses PPDB tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tingkat SD dan SMA, ada perbaikan berupa solusi bagi wali murid yang mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri.

“Sementara tahun lalu ditampung semua tanpa memperhatikan kondisi sekolahnya. Tahun ini kita punya solusi selain nanti memungkinkan ada shift jam masuk sekolah,” jelas Mustofa pada Senin, 1 Juli 2024.

Mustofa menambahkan bahwa pemerintah sedang mencari solusi terbaik bagi wali murid agar anaknya bisa tertampung di sekolah negeri atau dengan Peraturan Walikota (Perwako) untuk sekolah swasta yang siap menampung para siswa. “Namun ke depannya, apakah menggunakan Perwako untuk sekolah swasta yang mau menampung siswa di SD dan SMP mungkin akan dapat bantuan subsidi SPP, dan ini baru kita telaah dari aturan regulasi,” terangnya.

Di satu sisi, pihaknya masih melihat permasalahan di tingkatan SMA yang terbilang overload dengan jumlah pendaftar yang tidak sebanding dengan daya tampung. “Kami berharap teman-teman di DPRD Kepri dan Kadisdik Kepri segera berkoordinasi. Saya mengimbau kepada seluruh wali murid untuk tetap tenang, pastinya pemerintah mencari solusi terbaik bagi masyarakat,” ujar Mustofa.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, menyatakan bahwa jumlah pendaftar sebanyak 35 ribu lulusan SMP, dengan lebih dari 31 ribu tertampung di sekolah negeri, sementara sisanya ke sekolah swasta. Ia menegaskan bahwa tidak ada kendala mengenai hal tersebut.

“Karena data dari tahun lalu hampir 6 ribu siswa masuk ke sekolah swasta. Mengenai polemik yang terjadi, wali murid memilih ke negeri semua sebenarnya tidak sepenuhnya benar, karena sekolah swasta yang bagus belum dimulai PPDB saja mereka sudah penuh,” terangnya.

Dinas Pendidikan Kepri optimis melihat perkembangan ke depan setelah diumumkan siswa yang tertampung di jalur zonasi. “Contohnya di SMK masih banyak RDT (Ruang Daya Tampung) yang kurang, dikarenakan menggunakan sistem jurusan dan diranking kembali yang bisa tertampung,” pungkasnya.

Dengan berbagai solusi yang tengah diupayakan, diharapkan seluruh calon peserta didik dapat memperoleh tempat belajar yang layak dan memadai, baik di sekolah negeri maupun swasta. (An)

Editor: Sar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *