Tarif Listrik di PLN Batam Masih Dibawah Tanjungpinang Hingga Belakang Padang

Ekonomi321 views

wahanaindonews.com, Batam – Sebagai pelanggan bright PLN Batam, sebaiknya kita tahu berapa sebenarnya tarif listrik yang kita gunakan. Mungkin selama ini kita suka tidak peduli dengan tarif per KWH, atau malah tidak paham dengan istilah tersebut.

Untuk diketahui, listrik yang kita pakai selama ini, tarifnya ternyata tak lebih mahal daripada tarif membayar parkir kendaraan yang sekali parkir per jam antara Rp1.000 hingga Rp3.000.

Bagaimana bisa? Begini penjelasannya.

Hingga saat ini, tarif listrik untuk rumah tangga golongan 450 VA sampai dengan 2.200 VA, di Batam masih Rp950 per KWH.

Sedangkan untuk golongan di atas 2.200 VA s.d 200 kVA hanya Rp1.231 per KWH, ini di bawah tarif PLN Persero di Tanjungpinang, Bintan, Karimun hingga Belakang Padang sekali pun.

Dengan 1KWH, apa saja yang bisa kita dapat?

Vice President of Public Relation Bright PLN Batam, Samsul Bahri MH, mejelaskan, 1 KWH listrik dapat digunakan untuk menyalakan empat lampu LED 9 watt selama 27 jam.

“Bisa untuk nonton TV LED 32 inch 100 watt selama 10 jam, atau menggunakan setrika listrik 250 watt selama empat jam, atau bisa juga untuk menghangatkan nasi dengan rice cooker 100 watt selama 10 jam. Bisa juga mencas ponsel dengan daya 4 watt dapat digunakan untuk 75 hari, kalau ngcasnya dua jam per hari,” ujar Samsul di Batam.

Intinya lanjut Samsul, satu KWH itu bisa digunakan untuk melistrikkan 1.000 watt.

Namun, walaupun tarif listrik itu cukup murah, Samsul tetap mewanti-wanti kepada warga Batam agar tidak mubazir dalam penggunaan listrik.

“Jangan boros, pakai listrik harus hemat, karena sumber daya listrik termasuk yang tak dapat diperbarui,” pesannya.

Jadi lanjut Samsul, jika selesai mengecas HP, stok kontak langsung dimatikan, pengecasnya dicabut.

“Kalau sudah mengantuk, TV dimatikan aja, jangan sampai TV yang nonton kita tidur, itukan mubazir namanya,” terangnya.

Ia menjamin, jika warga Batam dapat berhemat dalam penggunaan listrik, maka ketersediaan bahan bakar kelistrikan dapat digunakan dalam waktu yang lama.

“Prinsip ekonominya kan jika bahan baku atau bahan bakar tersedia, maka harganya relatif dapat dikontrol, tapi kalau bahan bakunya sudah didapat, maka harga juga ikut melonjak,” pungkas Samsul.(rl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *