Wahanaindonews.com, Natuna – Bupati Natuna Wan Siswandi meresmikan Kawasan Boardwalk Mangrove (Pelantar Mangrove) di wilayah Pering, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Jumat (11/3). Peresmianya ditandai dengan pemotongan pita dipintu masuk kawasan.
Kawasan ini diresmikan langsung oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi dan dihadiri oleh DPRD Natuna, seluruh unsur FKPD dan OPD Natuna serta tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Dalam sambutannya, Siswandi mengatakan, Kawasan ini dibangun untuk menambah jumlah obyek wisata di Natuna sebagai bagian dari penunjang kemajuan sektor pariwisata daerah.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat meresmikan satu destinasi wisata baru di Natuna. Ini akan jadi warna lain bagi kepariwisataan kita, sehingga alternatif wisata kita semakin beragam,” kata Siswandi.
Ia berjanji akan mensuport kegiatan kepariwisataan di kawasan itu pasca peresmian dengan cara menambah fasilitas yang diperlukan dalam pengoperasian Boardwalk Mangrove Pring.
“Tapi sebagai mana kita saksikan bersama di sini baru ada jalan rintisan, area parkir dan pelantar itu sendiri. Jadi nanti jalannnya kita tingkatkan, pos dan fasilitas lainnya. Tapi tentu berdasarkan kemampuan anggaran,” ucapnya.
Ia berharap kawasan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Natuna, terutama sekali warga sekitar.
“Kita patut mengapresiasi pemerintah pusat yang sudah memberikan perhatian terhadap pertumbuhan sektor kepariwisataan kita di daerah. Mudah-mudahan tahun depat ditingkatkan lagi,” harapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Natuna, Hardinansyah menjelaskan, kawasan Boardwalk itu dibangun pada tahun 2021 sepanjang 1,050 meter atau lebih dari satu kilo meter.
Anggaran pembangunan ini bersumber dari pemerintah pusat yang dialokasikan melalui kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 1.985.840.491,18.
“Dan alhamdulillah sekarang proyeknya sudah rampung, sudah siap diresmikan dan dioperasikan,” Jelas Hardinansyah.
Dikatakannya, kawasan itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti jalan, gazebo, gerbang dan kios tempat jualan. Namun failistas-fasilitas ini disebutnya sangat tergantung dengan prioritas anggaran.
“Kawasan ini akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Mereka juga nanti bisa saja menambahnya secara swadaya selain fasilitas yang dibangun pemerintah,” paparnya.
Ia juga berharap kawasan ini dapat dimanfaatkan sebesar-sebesarnya oleh warga agar dapat menjadi kawasan yang banyak mendatangkan kemanfaatan bagi banyak orang.
“Semoga dapat dikelola dengan baik dan dapat bermanfaat bagi kita semua,” harapnya. (Oki)