Batam, Wahanaindonews.com – APEL perdana 2020 di Alun-alun Engku Putri, Batam Centre, Batam, Kamis (2/1) pagi, menjadi amaran bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot). Utamanya menyangkut aspek disiplin dalam mendukung kinerja setiap pegawai.
Tidak main-main, Wali Kota Batam Muhammad Rudi bahkan mengancam akan memenjarakan mereka yang ketahuan memanipulasi kehadiran. Demikian juga dengan pelanggaran disiplin lainnya yang juga akan ditindak secara tegas.
“Jangan ada titip sidik jari. Kalau ada maka saya akan serahkan kepada aparat penegak hukum. Kepala OPD (organisasi Perangkat Daerah) periksa, kalau terbukti melanggar maka kita buat laporan, itu pemalsuan,” sebut Rudi dalam arahannya.
Ditemui seusai apel, Rudi mengaku kemungkinan pemalsuan kehadiran itu tetap ada walaupun sistem pendataan kehadiran pegawai menggunakan sidik jari.
“Memang alatnya pakai sidik jari, tapi tetap ada orang yang memprogram itu, tentu saja bisa dilakukan. Dengan pegawai segini banyak itu, makanya saya wanti-wanti,” kata Rudi lagi.
Kepada pegawai yang kinerjanya tidak baik, mantan Wakil Walikota Batam pada periode sebelumnya ini mempersilahkan mereka untuk mundur kalau tidak ingin berubah. Ia tidak ingin ada pegawai di lingkungan Pemkot Batam yang justru memanfaatkan posisi dan jabatannya.
Di sela arahannya, Rudi juga mengingatkan peserta apel untuk lebih peduli dengan lingkungan di sekitar mereka. Kondisi Batam bisa saja mengalami bajir seperti Jakarta, jika sikap tidak peduli terhadap lingkungan terus dipupuk.
Selama ini, Rudi menilai para pegawai dan masyarakat masih abai terhadap lingkungan. Bukannya menjaga, fasilitas yang telah dibangun pemerintah seperti drainase dan bangunan lainnya justru dialihfungsikan, sehingga berdampak buruk terhadap lingkungannya.
“Batam juga akan hilang kalau kita tetap apatis, kita harus peduli dengan lingkungan sekitar kita. Kami siapkan drainase tapi kita semua menutupnya, maka ketika hujan turun maka akan kebanjiran. Sekarang mari kita mulai lebih peduli lagi,” kata Rudi.
* /GoWestId