Tutup Rapimkot Kadin Batam 2025, Amasakar : Iklim Usaha Harus Cepat dan Mudah

wahanaindonews.com, Batam – Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan komitmennya dalam menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif di Batam.

Hal itu ia sampaikan saat menutup Rapat Pimpinan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Batam Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan Halalbihalal di Hotel Santika Batam Center, Kamis, 24 April 2025.

Mengangkat tema “Meningkatkan Peran Kadin Sebagai Mitra Strategis Pemerintah dalam Meningkatkan Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Batam”, forum tahunan ini menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha untuk menyampaikan gagasan dan masukan langsung kepada pemerintah.

Dalam sambutannya, Amsakar mengapresiasi langkah Kadin Batam yang secara konsisten menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah. Ia menyebut, peran Kadin sangat penting dalam menyelaraskan arah kebijakan ekonomi dengan kebutuhan pelaku usaha.

“Selamat atas terselenggaranya Rapimkot Kadin. Saya menyambut baik rekomendasi yang disampaikan. Ini menjadi referensi berharga bagi kami dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ungkap Amsakar.

Ia berharap sinergi ini terus diperkuat agar antara pemerintah dan dunia usaha bisa saling melengkapi, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Amsakar juga menyinggung tantangan baru yang muncul dari kawasan sekitar, khususnya pembukaan zona ekonomi khusus (Special Economic Zone atau SEZ) oleh Singapura dan Johor, Malaysia yang semakin memudahkan arus barang dan tenaga kerja lintas negara.

“Sejak 17 Januari lalu, Johor dan Singapura membuka zona ekonomi khusus. Ini jelas membawa dampak langsung ke Batam. Kita harus adaptif dan responsif dalam meresponsnya,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipatif, Amsakar menyampaikan bahwa BP Batam akan memperkuat perlindungan bagi pelaku usaha melalui pemberian insentif dan pemangkasan birokrasi.

“Kami akan ajukan ke pemerintah pusat soal percepatan kebijakan perizinan, mulai dari Planologi, PKKPRL, hingga AMDAL untuk penanaman modal asing (PMA). Prinsipnya, jangan biarkan pelaku usaha menunggu lama,” tegasnya.

Amsakar menegaskan pentingnya reorientasi strategi pertumbuhan ekonomi yang melibatkan semua pihak, khususnya pelaku usaha. Menurutnya, apabila pemerintah dan dunia usaha berada dalam satu frekuensi, maka tantangan sebesar apa pun bisa diatasi.

“Kalau pelaku usaha sudah satu mazhab dengan pemerintah, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan,” tutup Amsakar.

Ketua Panitia Rapimkot, James Maryanus Simare Mare, menyampaikan bahwa forum ini menghasilkan empat rekomendasi strategis yang akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Batam sebagai bentuk kontribusi nyata dari dunia usaha terhadap arah kebijakan pembangunan.

“Rekomendasi ini disusun berdasarkan masukan dan analisis dari berbagai sektor, yang kami nilai relevan untuk memperkuat posisi Batam sebagai kawasan ekonomi unggulan,” ujar James.

Adapun empat rekomendasi tersebut meliputi: Penguatan investasi di sektor industri perdagangan dan kepelabuhanan, pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi, optimalisasi potensi kemaritiman, dan peningkatan daya saing sektor pariwisata.

James berharap, hasil Rapimkot ini bisa menjadi rujukan strategis bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih akomodatif terhadap kebutuhan pelaku usaha, serta mampu membuka ruang sinergi yang semakin kuat antara pemerintah dan dunia usaha.

“Dengan arah pembangunan yang sinkron, kami yakin Batam akan mampu melesat lebih cepat dan lebih kuat di tengah kompetisi regional maupun global,” tambahnya. (Ramadan)

Editor: Sar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *