wahanaindonews.com, Batam – Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H Aunur Rafiq, dengan tenang menjawab berbagai tema dalam debat calon Gubernur Kepri yang digelar di Ballroom Radisson Hotel Batam pada Sabtu, 2 November 2024.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh KPU Kepri ini, Rafiq tampil mendampingi Calon Gubernur H Muhammad Rudi (HMR) untuk menjawab pertanyaan seputar “Perlindungan Anak Perempuan dan Berkebutuhan Khusus serta Pemberantasan Narkoba.”
Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada pasangan calon (paslon) adalah tentang tingginya angka penyandang disabilitas di Kepri dan sejauh mana hak-hak mereka terpenuhi, khususnya di sektor pendidikan dan ketenagakerjaan.
Menanggapi pertanyaan ini, Rafiq menyatakan pentingnya perhatian khusus pada penyandang disabilitas. Sebagai wakil gubernur, ia menyadari kewenangan dalam menangani isu-isu sosial seperti kemiskinan, stunting, pengangguran, dan disabilitas.
Rafiq menekankan pentingnya pelatihan bagi penyandang disabilitas, terutama dalam era digital yang memengaruhi pelajar dan generasi muda.
Ia mengusulkan agar pemerintah provinsi Kepri mendukung penyediaan pelatihan dan pendampingan, terutama bagi guru-guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tersebar di kabupaten dan kota.
“Jika kami memimpin Kepri, kami akan menganggarkan dana untuk pelatihan dan konseling, sehingga mereka akan menjadi bagian dari pemerintah provinsi,” jelas Rafiq.
Jawaban Rafiq terlihat lebih konkrit dibandingkan paslon lain, yang hanya menyinggung secara normatif, dengan menyatakan bahwa “hal ini masih dalam proses” dan akan “bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri.”
Rafiq dan Rudi tampak lebih mengandalkan pengalaman mereka dalam memajukan Kota Batam dan Kabupaten Karimun, dan tidak mengumbar istilah-istilah asing atau teoritis, melainkan fokus pada solusi nyata.
Saat membahas sub tema lainnya, yakni Potensi Kemaritiman, Industri Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Transformasi Teknologi Informasi, Rudi-Rafiq juga menunjukkan pendekatan langsung dan berbasis fakta. Mereka mengedepankan pengalaman serta data konkret, berbeda dengan jawaban yang penuh jargon atau bahasa asing dari paslon lain.
Debat yang berlangsung sejak pukul 15.00 WIB ini mengangkat tema utama “Pembangunan Inklusif yang Berkeadilan.” KPU Kepri berharap acara ini dapat memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai visi dan program kerja masing-masing calon, khususnya dalam mewujudkan Kepri yang inklusif dan berkeadilan. (An)
Editor: Sar