wahanaindonews.com, Batam – Pememerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) mengucurkan sekitar Rp4 miliar untuk percepatan penurunan stunting.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menjelaskan dana tersebut bersumber dari APBD yang merupakan insentif bulanan untuk diberikan kepada 1. 115 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada di seluruh Provinsi Kepri.
“Anggaran tersebut disalurkan setiap bulan kepada TPK, dengan besaran masing-masing kader TPK yang terdiri Bidan, Kader PKK dan Kader KB akan memperoleh 100 ribu rupiah dari Pemprov Kepri,” kata Ansar di Aston Batam Hotel and Residence , Rabu, 3 April 2024.
Gubernur memaparkan untuk Bintan dengan 90 tim mendapat Rp324 juta, Tanjungpinang dengan 81 tim mendapat Rp291 juta, Batam dengan 544 tim mendapat Rp1,9 miliar, Natuna dengan 91 tim menerima Rp327 juta, kemudian Anambas dengan 58 tim mendapat Rp208 juta, Karimun dengan 153 tim mendapat Rp550 juta dan Lingga dengan 98 tim mendapat Rp352 juta.
Sementara Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto, mengatakan dalam penanganan stunting diperlukan satu data sasaran menjadi acuan dalam perencanaan dan intervensi.
“Kemudian sasaran jangka pendek fokus pada Bumil, Baduta dan Perluasan cakupan posyandu, sasaran jangka menengah fokus pada Rematri, Catin, Bumil, Baduta/balita, Sanitasi dan Air Bersih serta memastikan sasaran diseleksi, dampingi dan aksi nyata,” ujar Tavip. (Ramadan)