Banjir Bandang Terjang Wilayah Tapanuli Tengah, 3 Orang Tewas

Uncategorized698 views

Tapanuli Tengah, WahanaIndoNews.Com – Rabu (29/1/2020) dini hari. Banjir bandang menerjang sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara. Banjir disebabkan hujan disertai angin kencang yang mengguyur sejumlah daerah di Sumatera Utara.

Sejumlah wilayah di Tapanuli Tengah yang diterjang bandang seperti Kecamatan Barus dan Kecamatan Andam Dewi.

Banjir kali ini juga memakan korban jiwa di Kecamatan Andam Dewi. Karena derasnya arus air menyeret material dan menyebabkan abrasi di tepian sungai. Di Kecamatan Barus, banjir menghanyutkan mobil dan merenggut korban jiwa.

“Sampai saat ini, korban meninggal dunia berjumlah 3 orang. Satu orang di Kecamatan Andam Dewi, 2 orang di Barus,” kata Koordinator Pos Sibolga, Hari Susanto.

Korban jiwa di Kecamatan Andam Dewi diketahui bernama Bismar Marpaung. Laki-laki 50 tahun yang tinggal di Desa Sijungkang. Jenazahnya ditemukan tertimbun lumpur.

Hingga saat ini Tim SAR masih berada di Sijungkang. Karena kepala desa mengabarkan soal tiga warganya yang hilang.

“Kita belum bisa memastikan jumlah korban, yang sudah ditemukan 1 orang korban. Makanya kita masih melakukan pencarian dengan peralatan seadanya karena akses ke sini sulit,” jelas Hari.

Sementara itu di Kecamatan Barus, Aswir Tanjung dan istrinya meninggal dunia. Mobil mereka terseret arus deras.Sumber IDN Times di lapangan keduanya adalah orangtua dari Adhitia Melfan Tanjung, Anggota DPRD Tapteng.

“Keduanya tidak ada di mobilnya. Warga kemudian melakukan pencarian dan telah menemukan dan mengevakuasi korban,” pungkasnya

Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengatakan bahwa Bencana banjir telah merendam tujuh desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, Rabu (29/1) dini hari pukul 01.00 WIB. Bencana tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia, 22 luka-luka dan 700 kepala keluarga terdampak banjir.

“BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah memastikan 2 orang meninggal dunia,” kata Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dilansir dari cnnindonesia, Rabu (29/1).

Adapun tujuh desa tersebut meliputi Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Terandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis dan Kelurahan Padang Masiang.

Agus mengatakan banjir dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga merendam tujuh desa. Tinggi muka air terpantau sekitar 2-2,5 meter.

Sejauh ini tim telah mengevakuasi warga yang terdampak ke posko pengungsian BPBD Tapanuli Tengah dibantu unsur terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Basarnas.

Terkait pembagian tugas dan fungsi selama tanggap darurat, BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah telah mendirikan tenda pengungsian, Dinas Sosial membuka dapur umum, Dinas Kesehatan membuka posko kesehatan darurat dan memberi pertolongan pertama kepada korban luka, sementara Basarnas melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hilang.

Selain itu, BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi, TNI Polri, SAR dan instansi terkait lainnya.

Agus mengatakan BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah telah membuat SK Tanggap Darurat selama tujuh hari terhitung sejak 29 Januari 2020. SK itu akan segera ditandatangani oleh Bupati Tapanuli Tengah.

Agus menyampaikan kendala di lapangan saat ini yaitu minimnya alat untuk mengevakuasi korban, serta terdapat empat kecamatan yang terdampak banjir.

“Kebutuhan mendesak kendaraan roda empat untuk evakuasi korban dan perahu karet,” katanya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah memberikan informasi prakiraan cuaca hujan lebat di Sumatera Utara dan Sumatera Barat untuk Selasa dan Rabu (28-29/1).

Selain itu, BNPB juga telah mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat agar mempersiapkan diri dari potensi ancaman bencana dengan melakukan upaya pencegahan. (idnt/cnnic/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *