Siak, Demi mendapatkan pasokan minyak para pengendara rela harus mengantri guna dapat memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak ( BBM ), antrian kendaraan jenis mobil tampak memenuhi jalur pengisian BBM hingga sampai ke sisi ruas badan jalan
Hal itu terjadi disebabkan oleh habisnya pasokan minyak jenis Premium dan Pertalite di SPBU ini , dan pasokan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) yang tersedia hanya PERTAMAX dan BIO SOLAR ,sehingga mengakibat kan terjadinya antrian panjang kendaraan yang hendak membeli BBM ,
Menurut keterangan pekerja yang bertugas ketika dimintai keterangan nya perihal dapat terjadinya kekosongan minyak di SPBU KM 5 ini , dikarenakan pengiriman minyak jenis Premium Dan Pertalite masih dalam perjalanan dan dapat dimaklumi
Namun akan tetapi hal ini dapat terjadi pada Kedua tempat Srasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kec.Tualang , yakni SPBU di KM 9 dan di KM 5 Perawang , mengalami hal yang sama juga terjadi kekosongan BBM Jenis Premium dan Pertalite
Terkait permasalahan yang terjadi awak mencoba untuk menggali keterangan dari salah satu pekerja SPBU dan kerap disapa Dedi Baron dan ketika hendak dikonfirmasi , sebelum mendapatkan jawaban dan tiba-tiba datang seorang wanita yang mengaku sebagai pengurus SPBU
Dan dalam kesempatan yang ada guna mengetahui dan untuk menyikapi permasalahan yang terjadi apakah penyebab dari kekosongan pasokan BBM jenis Premium dan Pertalite di SPBU KM 5 dan selain itu mengapa dapat terjadinya antrian panjang kendaraan hingga memasuki sisi ruas badan jalan yang dikhawatirkan terganggunya pungsi jalan
Manager SPBU Noni saat dimintai penjelasan òleh wartawan , Jawabnya“ dengan ketusnya
“Jangan mengambil photo dan awas kalau mengambil photo tanpa izin “
Dan juga seraya melontarkan kalimàt dengan nada kekesalan pada awak wartawan yang melakukan peliputan , dengan lantang mengatakan ”
Hasil pantauan tampak jelas terjadinya antrian panjang mulai pukul 07 : 45 Wib sampai hingga pukul 09 : 35 Wib ,dan pada saat wartawan pergi meninggal kan lokasi antrian panjang kendaraan roda empat masih mengular sampai lewat lampu merah KPR 1 , dan hal ini sangat mengganggu lalu lintas pengguna jalan dan usaha masyarakat yg jalan masuk ke tempat usahanya tertutup oleh antrian kenderaan roda empat
belum mendapatkan klarifikasi dari pihak pengelola SPBU